Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah

Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah
Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah – Sahabat infosekolah87 pejuangnya Madrasah Indonesia, pada postingan kali ini admin infosekolah87 akan berbagi cerita motivasi untuk dunia pendidikan di Indonesia Khususnya adalah Madrasah.


Cerita ini kami kutib dari laman kemenag.go.id yang mana cerita ini mengisahkan sebuah perjuangan seorang siswi madrasah yang harus berjuang menuntut ilmu dengan jarak yang sangat jauh yang harus di tempuh dan dia menempuh perjalanan dengan waktu yang sangat lama yaitu 90 menit, siapa dia simak ceritanya : Namanya Okti Sulistian Sari. Siswi MAN Yogyakarta 1 ini mempunyai segudang prestasi, antara lain: juara 1 Karate tingkat DIY dan juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat DIY di UII.


Sebelumnya, saat masih di MTsN Bantul Kota, Okti juga sukses memboyong beragam juara. Mulai dari juara 3 Pidato Bahasa Inggris tingkat DIY, juara 3 Karate tingkat DIY, juara 2 Pidato Bahasa Arab tingkat DIY, juara 2 LKTI tingkat DIY, dan juara harapan 1 Karate tingkat regional Jawa-Bali.

Prestasi Okti tentu diraih dengan kerja keras, meski tanpa dukungan fasilitas melimpah. Sebab, Okti berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu. "Waktu masih MTs, bapak kerja jadi buruh bangunan dan ibu buka warung. Tapi sekarang bapak tidak kerja, hanya bantu ibu di warung," ujar siswa kelas X IPS 2 MAN Yogyakarta 1, Senin (09/01).

Kondisi itu tidak menyurutkan semangat Okti untuk belajar. Jarak dari rumah neneknya ke madrasah yang merentang sepanjang 15 km itu ditempuhnya dengan mengayuh sepeda. Padahal rute tersebut termasuk jalur padat Yogya - Magelang yang membelah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.

"Tiap hari saya menempuh waktu 90 menit untuk perjalanan pergi -pulang," ujar Okti yang memang tinggal bersama neneknya ini.

"Kalau saya tinggal bersama orang tua di Bantul, jarak tempuh ke madrasah tambah jauh lagi," sambungnya.

Agar perjalanan bersepeda tidak terlalu jauh, Okti pernah tinggal di pesantren di dekat madrasah. Namun, ia tak lama di pesantren itu karena tidak memiliki biaya untuk tinggal dan makan. "Orang tua tidak punya biaya. Akhirnya saya keluar, dan tinggal bersama nenek sampai sekarang,"imbuhnya.

Kepala MAN Yogyakarta 1 Wiranto menilai Okti sebagai siswi dengan semangat luar biasa. Menurutnya, sepeda yang digunakan Okti awalnya jauh dari kenyamanan. Selain sudah berkarat, dudukan sadel sobek dan banyak tali yang mengikat bagian-bagian sepeda. Karena itu, pihak madrasah berinisiatif memberikan hadiah sepeda baru bagi Okti.

"Senang sekali, sangat bermanfaat bagi saya," kata Okti riang saat menerima hadiah sepeda.
Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY Edhie Gunawan berharap Okti terus mengukir prestasi hingga menginspirasi siswa lainnya, bahwa kesuksesan tidak selamanya harus dengan fasilitas melimpah. 

Demikianlah tulisan tentang Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah, semoga bermanfaat


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel