Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah
Friday, 13 January 2017
Edit
Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit
Menuju Ke Madrasah – Sahabat infosekolah87 pejuangnya Madrasah Indonesia, pada
postingan kali ini admin infosekolah87 akan berbagi cerita motivasi untuk dunia
pendidikan di Indonesia Khususnya adalah Madrasah.
Cerita ini kami kutib dari laman kemenag.go.id
yang mana cerita ini mengisahkan sebuah perjuangan seorang siswi madrasah yang
harus berjuang menuntut ilmu dengan jarak yang sangat jauh yang harus di tempuh
dan dia menempuh perjalanan dengan waktu yang sangat lama yaitu 90 menit, siapa
dia simak ceritanya : Namanya Okti Sulistian Sari. Siswi MAN Yogyakarta 1 ini
mempunyai segudang prestasi, antara lain: juara 1 Karate tingkat DIY dan juara
2 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat DIY di UII.
Baca Juga : Anak tukang Becak Kuliah S2 di Inggris
Sebelumnya, saat masih di MTsN Bantul Kota, Okti
juga sukses memboyong beragam juara. Mulai dari juara 3 Pidato Bahasa Inggris
tingkat DIY, juara 3 Karate tingkat DIY, juara 2 Pidato Bahasa Arab tingkat
DIY, juara 2 LKTI tingkat DIY, dan juara harapan 1 Karate tingkat regional
Jawa-Bali.
Prestasi Okti tentu diraih dengan kerja keras,
meski tanpa dukungan fasilitas melimpah. Sebab, Okti berasal dari keluarga
ekonomi tidak mampu. "Waktu masih MTs, bapak kerja jadi buruh bangunan dan
ibu buka warung. Tapi sekarang bapak tidak kerja, hanya bantu ibu di
warung," ujar siswa kelas X IPS 2 MAN Yogyakarta 1, Senin (09/01).
Kondisi itu tidak menyurutkan semangat Okti
untuk belajar. Jarak dari rumah neneknya ke madrasah yang merentang sepanjang
15 km itu ditempuhnya dengan mengayuh sepeda. Padahal rute tersebut termasuk
jalur padat Yogya - Magelang yang membelah Kota Yogyakarta dan Kabupaten
Sleman.
"Tiap hari saya menempuh waktu 90 menit
untuk perjalanan pergi -pulang," ujar Okti yang memang tinggal bersama
neneknya ini.
"Kalau saya tinggal bersama orang tua di
Bantul, jarak tempuh ke madrasah tambah jauh lagi," sambungnya.
Agar perjalanan bersepeda tidak terlalu jauh,
Okti pernah tinggal di pesantren di dekat madrasah. Namun, ia tak lama di
pesantren itu karena tidak memiliki biaya untuk tinggal dan makan. "Orang
tua tidak punya biaya. Akhirnya saya keluar, dan tinggal bersama nenek sampai
sekarang,"imbuhnya.
Kepala MAN Yogyakarta 1 Wiranto menilai Okti
sebagai siswi dengan semangat luar biasa. Menurutnya, sepeda yang digunakan
Okti awalnya jauh dari kenyamanan. Selain sudah berkarat, dudukan sadel sobek
dan banyak tali yang mengikat bagian-bagian sepeda. Karena itu, pihak madrasah
berinisiatif memberikan hadiah sepeda baru bagi Okti.
"Senang sekali, sangat bermanfaat bagi
saya," kata Okti riang saat menerima hadiah sepeda.
Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY
Edhie Gunawan berharap Okti terus mengukir prestasi hingga menginspirasi siswa
lainnya, bahwa kesuksesan tidak selamanya harus dengan fasilitas melimpah.
Demikianlah tulisan tentang Siswi Berprestasi Harus Mengayuh Sepeda 90 Menit Menuju Ke Madrasah, semoga bermanfaat