ENDANG SRIANI ALUMNI MMH SOKO PULUHAN MASUK HARIAN JATENG
Thursday 8 October 2015
Edit
infosekolah87.com Siang yang panas terasa segar saat saya membaca beranda teman saya NUR KHOLIF, dalam beranda dia, dia Menshare kan bahwa adikya yang Bernama Endang Sriani bisa sebagai Inspirasi bagi teman-temannya. Kaka beradik ini adalah Alumni Madrasah Matholi'ul Huda Soko Puluhan Pucakwangi Kabupaten Pati.
Sebenarnya banyak sekali alumni MMH yang sudah Sukses setelah menuntut ilmu di MMH tapi banyak dari mereka jarang terekspos oleh media masa, untuk itu mari kita sebagai Alumni MMH saling Memberikan Motivasi dan Inspirasi bagi adik-adik kelas kita yang Masih duduk di bangku sekolah MMH. dan mari buktikan bahwa MMH memang mempunyai Alumnus-alumnus yang bisa dihandalkan.
Langsung aja kita baca profil dari Endang Sriani dalam Harian Jateng
Bagi Endang Sriani, menjalani kuliah program magister (S2) sambil kerja memang hal biasa. Selain itu, ia juga lihai dalam mengembangkan bisnis hijab syar’i. Bagi perempuan kelahiran Pati 4 Agustus 1990 ini, semua hal harus ditakhlukkan demi mengejar masa depan.
“Ya kuliah jalan, kerja jalan, bisnis juga jalan,” ujar Endang, Rabu (7/10/2015) kepada Harian Jateng.
Menurut perempuan asal Desa Kletek, Kecamatan Puncakwangi, Kabupaten Pati tersebut, kesuksesan seorang perempuan tidaklah bergantung di tangan kaum adam.
Buktinya, lulusan SDN Kletek 2 Pati tersebut, bisa menjalankan bisnis hijab dengan berbagai terobosan dan cara yang menarik dunia pasar.
“Produknya awal tahun 2013 itu semua pakaian. Itu saya sistem re-seller, yaitu toko langsung ngirim ke pembeli, tapi pengirim atas nama kita,” beber lulusan Hukum Ekonomi Islam Fakultas Syariah UIN Walisongo Semarang yang lulus tahun 2012 tersebut.
Selain online, metode memasarkan hijab ala Endang juga dilakukannya dengan offline. Meskipun menurut alumnus Mts Mathaliul Ulum Terteg Pati tersebut online lebih enak dan cepat dan jangkauannya luas, namun offline juga penting.
Pasalnya, tidak semua pelanggan tiap hari online dan melek IT. Hal itulah yang mendorong perempuan lulusan MA Mathaliul Huda Sokopuluhan Pati tersebut ingin mendirikan butik sendiri.
Ingin Dirikan Butik
Perempuan yang kini sedang mengambil Konsentrasi Hukum Bisnis Syariah Prodi Hukum Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut, kini mengembangkan bisnisnya melalui M2E OllShop.
“M2E Olshop itu online, untuk sementara saya juga membuka butik mini di Srikaton Semarang,” ungkap perempuan berparas cantik tersebut.
Jualannya, lanjut dia, saya juga dengan model online danoffline. “Ya lewat BBM, instagram, dan juga facebook,” ungkap dia.
Jika dulu ia berbisnis dengan sistem re-seller, kini tahun 2015 ini, Endang mulai mandiri, akan tetapi fokusnya di hijab.
“Hijabnya, mulai Rp 17000 sampai Rp 120.000, sasarannya mahasiswa dan ibu-ibu,” jelas dia.
Mengenai hijab syar’i, Endang juga memilih bidikan pasar yang pas. Bagi dia, hijab syar’i itu cocok untuk ibu-ibu muda dan juga mahasiswa.
“Untuk hijab syar’i bidikannya untuk ibu-ibu muda,” ungkap dia.
Sementara itu, ia juga membedakan antar hijab yang fashionable dengan hijab syar’i. Dengan strategi pemasaran yang ia rangkai, ia pun bisa memasarkan hijab untuk perempuan gaul dan kaum ibu-ibu.
Ia pun juga bernafaskan dakwah saat jualan, bukan semata-mata untuk mencari keuntungan. Sebab, perempuan yang aktif di LSM Graha Mitra ini juga membidik pula kaum hawa yang beragama Islam yang belum suka berhijab. Dengan spirit tersebut, Endang menggunakan strategi khusus agar bisa sukses.
“Kan biasanya kalau teman-teman yang belum berhijab, jadi saya biasanya untuk mencoba. Dengan mencoba, kita akan mengenal pada mereka hijab yang fashionable,” beber dia.
Bagi dia, bisnis hijab, kerudung, itu harus dimulai dari diri sendiri. Artinya, penjualnya harus modis dan berhijab dulu. Bagi dia, hal itu adalah kemutlakan. "Kalau jualan hijab, penjualnya ya harus pakai hijab yang enak dipandang," kata dia.
Kalau persaingan itu di Semarang, kata dia, memang super hebat. “Tapi kalau pakai online, jangkauannya lebih luas lah daripada online,” beber dia.
Maka dari itu, ia juga menerapkan dua sistem pemasaran tersebut, yaitu online dan juga offline.
Ke depan, pihaknya juga berencana akan membuka butik sendiri. “Insyallah saya juga akan membuka butik hijab pada Januari 2016,” harap dia.
Sumber : Harian Jateng
Semoga menjadi Bahan inspirasi untuk kita semua