Mengenal Lebih Dekat Bentuk Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Sekolah Dasar

Mengenal Lebih Dekat Bentuk Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Sekolah Dasar - simak penjelasnya dari web resmi http://ditpsd.kemdikbud.go.id/ 

Soal-soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) terdiri dari dua bagian, yaitu asesmen pada kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi membaca) dan asesmen kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi).

Literasi membaca ini adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan bentuk-bentuk teks tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dihargai oleh individu. Pembaca dapat membangun makna dari teks dalam berbagai bentuk.

“Mereka membaca untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi agar dapat berpartisipasi dalam masyarakat sebagai warga negara Indonesia dan dunia,” kata Mira Josy Moestadi, S.H., M.Si., dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hal itu ia sampaikan dalam webinar bertajuk ‘Mengenal Lebih Dekat Bentuk Soal AKM Sekolah Dasar’ yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbud pada Jumat, 9 April 2021.

Mira melanjutkan, konteks yang ada dalam literasi membaca teks sastra adalah peserta didik dapat memperoleh hiburan, menikmati cerita, dan melakukan perenungan untuk menghayati permasalahan kehidupan yang ditawarkan pengarang atau pembaca cerita. Kemudian ada teks informasi yaitu peserta didik dapat memperoleh fakta, data, dan informasi untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. Selain itu juga ada konteks personal, sosial budaya dan saintifik.

Semnatara itu untuk konteks numerasi, juga ada konteks personal yang berfokus pada aktivitas seseorang, keluarganya, atau kelompoknya. Kemudian konteks sosial budaya yang berkaitan dengan masalah komunitas atau masyarakat, baik itu lokal atau daerah, nasional, maupun global.

Dan konteks saintifik yaitu berkaitan dengan aplikasi matematika di alam semesta dan isu serta topik yang berkaitan dengan sains dan teknologi. “Untuk level kognitif, numerasi ini sendiri adalah pemahaman (knowing), aplikasi (applying), penalaran (reasoning),” ujar Mira.

Bentuk-bentuk soal AKM sendiri berupa pilihan ganda, menjodohkan, esai atau uraian, pilihan ganda kompleks dan isian atau jawaban singkat. Untuk pilihan ganda terdiri atas pokok soal dengan beberapa pilihan jawaban dan terdapat satu jawaban yang benar.

Untuk pilihan ganda kompleks terdiri atas pokok soal dengan beberapa pernyataan (minimal 3). Pernyataan dapat diikuti kolom pilihan jawaban ya atau tidak, benar atau salah, atau lebih dari 2 pilihan jawaban. Selain itu peserta didik menjawab dengan memberi tanda centang pada kolom yang sesuai dan peserta didik pun memberi tanda centang di setiap pernyataan yang benar pada kotak depan pernyataan.

Jawaban menjodohkan adalah mengukur kemampuan peserta tes dalam mencocokkan, menyesuaikan, dan menghubungkan antara dua pernyataan. Bentuk soalnya terdiri atas dua lajur, lajur kiri untuk pokok soal dan lajur kanan untuk jawaban. Jumlah jawaban lebih banyak daripada jumlah pokok soal. Peserta didik menjawab dengan cara menghubungkan pokok soal dengan jawaban yang tepat.

Sementara untuk soal yang jawabannya singkat, jawaban dapat berupa frasa, kata, angka, atau simbol. Soal isian juga harus disusun dalam kalimat berita, sedangkan soal jawaban singkat disusun dalam bentuk pertanyaan.

Kemudian soal essay adalah soal yang menuntut peserta didik untuk mengingat dan mengemukakan atau mengekspresikan gagasan- gagasan dalam bentuk uraian tertulis. “Disediakan pedoman pen-skor-an yang digunakan sebagai acuan dalam pemberian skor. Jawaban peserta didik diskor sesuai dengan kompleksitas jawaban,” ujar Mira.

Ir. Rumondang Purwati, M.A., dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Kemendikbud memaparkan contoh-contoh soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Salah satu contoh soal adalah artikel pendek dengan judul “Tumpukan Sampak di Masa Depan.” Berikut ini artikelnya:

Deni melihat ada seseorang yang keluar dari rumahnya. Setelah ditelaah, itu adalah Deni sendiri. Deni di tahun 2090. Tampak lebih tua dan rentan. Nampaknya Deni tua itu sedang merasa sedih. Deni pun menghampiri Deni tua itu. “Hei, sepertinya saya kenal Anda,” kata Deni tua sambil membetulkan kacamatanya. “Aku Deni. Deni di tahun 2019,” kata Deni sambil menjabat tangan.

“Oh, syukurlah, bantuan sudah datang. Kau harus segera membantu kami dari tercemarnya bumi oleh sampah ini. Kamu bisa lihat, seluruh permukiman penuh sekali dengan sampah. Pepohonan sudah ditebang. Bahkan sungai, selokan, dan danau pun menjadi sangat kotor dan bau. Populasi ikan-ikan di air pun sudah semakin berkurang, bahkan banyak juga yang sudah habis. Kini para penduduk bumi akan pindah ke planet lain dan meninggalkan bumi sebagai rongsokan sampah. Jadi aku mohon, ubahlah nasib bumi ini sebelum terlambat. Kau tidak mau kawasan rumahmu seperti ini, bukan?” kata Deni tua panjang lebar. “Tentu saja aku tidak mau!” ujar Deni.

“Jadi, tugasmu adalah harus mengubah perilaku buruk manusia terhadap kerusakan bumi. Dengan cara ini pula nasib masa depanmu tidak akan seperti ini,” kata Deni tua.

Rumondang Purwati menjelaskan, tulisan di atas merupakan karya Fitriani Azizah yang dikutip dari http://cerpenmu.com/cerpen-nasihat/tumpukan sampah di masa depan.html. Ini merupakan salah satu contoh soal AKM pada kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi membaca). ”Pesan tersampaikan secara utuh dan memiliki makna mendalam. Asesmen tidak lagi sekedar mengukur namun juga menginspirasi dan mengedukasi,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kacep Muslim, S.Ag, S.Pd., M.M., Guru SDN Cipayung 04 Pagi Jakarta menyampaikan terkait kesiapan sekolahnya dalam menghadapi AKM. Kacep mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait Asesmen Nasional dengan melakukan pengenalan dan gambaran umum kepada guru kelas.

Selain itu juga menggiatkan kembali program literasi digital dan kelas digital yang dimulai pada tahun ajaran 2018/2019, 2019/2020, 2020/2021. Literasi digital sudah berjalan dan menjadi program yang masuk dalam kurikulum sekolah SDN Cipayung 04 Pagi.

“Kita juga mendorong guru mengikuti program bimbingan teknis guru belajar seri AKM Kemendikbud. Dimulai dari angkatan 2 dan  4 di bulan Januari 2021, sekarang sudah angkatan 17. Serta pengimbasan, follow up bimbingan teknis ke teman-teman sejawat,” ujarnya. (Hendriyanto)

 Silahkan download Contoh Soal AKM di bawah ini:


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel